Sabtu, 10 Maret 2012

Struktur Pasar 5


Kedua keadaan tersebut diatas merupakan syarat bagi keberhasilan suatu kebijakan diskriminasi harga. Contoh dari keberhasilan dan kegagalam diskriminasi harga dapat disimak dari kebijakan harga yang diterapkan oleh PLN dan pertamina. Kedua perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara. PLN menerapkan diskriminasi harga dengan memberikan tarif listrik yang berbeda kepada rumahtangga dan perusahaan manufaktur. Karena sifat dari komoditi ini tidak dapt dipindahkan dari satu sub-pasar ke sub-pasar yang lain, yakni tidak terjadi arbitrage, maka kebijakan diskriminasi harga cukup berhasil. Sebaliknya, kebijakan diskriminasi harga  minyak solar yang diterapkan oleh Pertamina mengalami kegagalan karena minyak solar dengan mudah dapat dipindahkan dari satu sub-pasar ke sub-pasar lainnya.
        PLN memang lebih berhasil dari Pertamina didalam menerapkan kebijakan diskriminasi harga. Akan tetapi apakah PLN sepenuhnya berhasil dalam arti berada dalam kondisi keseimbangan, yakni dipenuhinya syarat-syarat laba maksimum. Dalam kaitan ini , sub-sub pasar mana yang permintaannya elastis dan yang mana inelastis. Dengan mengetahui elastisitas permintaan dari masing-masing sub-pasar akan dapat ditentukan berapa besar harga pada masing-masing sub-pasar dan dalam jumlah berapa produk tersebut akan dipasok.
        Besarnya output yang dijual (dipasok) dan tingkat harga dalam kondisi keseimbangan pada masing-masing sub-pasar adalah kuantitas penjualan dan tingkat harga yang memenuhi syarat laba maksimum.  






referensi : Rum Alim, Mochamad. 2011. Dasar-dasar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta.

Tidak ada komentar: