Kamis, 25 April 2013

Analisa Leksikal Program Pascal


Nama                     : Melati Marita Rahmadani
NPM                      : 14110335
Kelas                      : 3KA28




ANALISA LEKSIKAL 
Analisa leksikal merupakan antarmuka antara kode program sumber dan analisis sintaksis (parser). Scanner melakukan pemeriksaan karakter per karakter pada teks masukan, memecah sumber program menjadi bagian-bagian yang disebut Token.

Dua aspek penting pembuatan Analisa Leksikal adalah :
- Menentukan token-token bahasa.
- Mengenali token-token bahasa dari program sumber.

Tugas – tugas analisa leksikal antara lain :

  1. Melakukan pembacaan kode sumber dengan merunut karakter demi karakter.
  2. Mengenali besaran leksik (identifier, keywords, dan konstanta).
  3. Mentransformasi menjadi sebuah token dan menentukan jenis tokennya.
  4. Mengirimkan token.
  5. Membuang atau mengabaikan white-space dan komentar dalam program.
  6. Menangani kesalahan.
  7.  Menangani tabel simbol. 


Contoh Analisa Leksikal :

·           Analisa leksikal dengan menggunakan program pascal

·           Source Code Program :
uses crt;
var
i,j,k : integer;
begin
clrscr;
write ('masukan angka : ');
readln(k);
for i := 1 to k do
begin
for j := 1 to i do
write(j);
writeln;
end;
readln;
end.



Hasil analisa leksilal:
1. Identifier (i, j, k)
2. reserve word (var, integer, begin, clrscr, write, readln, writeln, for, end)
3. Nilai Konstanta ()
4. Operator (:=) 
·           Penjelasan :
Pada program looping ini menggunakan variabel i , j dan k dengan menggunakan tipe data integer. Lalu menggunakan fungsi write untuk mencetak “masukan angka : “ . lalu data yang nanti kita inputkan akan tersimpan sebagai variabel k dengan menggunakan fungsi readln. Lalu menggunakan perulangan for. Untuk for yang pertama adalah for i := 1 to k do , maksudnya adalah jadi nilai i adalah 1 sampai nilai k yang tadi kita inputkan misal kita inputkan 10 maka i adalah 1 sampai 10, jadi i akan melakukan perulangan sampai 10. Lalu perulangan berikutnya adalah untuk nilai j, maksudnya  nilai j adalah 1 sampai i. jadi perulangan yang pertama untuk nilai i adalah 1 to 1, berarti nilai i yang pertama adalah 1. J = 1 to i berarti 1 to 1 maka cetak j jadi j yang pertama tercetak 1. Lalu melakukan perulangan lagi, lalu mulai lagi dengan pindah baris dan dimulai dari mencetak 1 lagi, lalu nilai i adalah 1 to 2, maka j adalah 1 to 2, lalu cetak 2. Dan begitu seterusnya melakukan perulangan sampai nilai i = 10 maka dengan otomatis nilai j = 10 lalu cetak 10, maka perulangan akan berhenti.


  • Hasil Program Print Screen Output Program :





Senin, 15 April 2013

Silogisme


Nama              : Melati Marita
NPM               : 14110335
Kelas               : 3KA28


Silogisme adalah proses pengambilan simpulan dengan mengungkapkan terlebih dahulu pernyataan yang bersifat umum (premis umum) disusul dengan pernyataan khusus (premis khusus).

Jenis Silogisme berdasarkan bentuknya silogisme terdiri dari :
1.        Silogisme kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
  Semua hewan membutuhkan air (PM)
  Anjing adalah hewan (pm)
  Anjing membutuhkan Air (Konkulsi)

2.        Silogisme Hipotetis
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh :
  Apabila hujan, Bumi basah (mayor)
  Sekarang bumi telah basah (minor)
  Hujan telah turun (konkulsi)

3.        Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
  Kakek Rusmadi berada di Papua atau Maluku
  Kakek Rusmadi berada di Papua
  Jadi, Kakek Rusmadi tidak berada di Maluku

4.        Entimen
Di atas telah disinggung bahwa silogisme jarang sekali ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam tulisan pun, bentuk itu hampir tidak pernah digunakan. Bentuk yang biasa ditemukan dan dipakai ialah bentuk entimem. Entimem ini pada dasarnya adalah silogisme.Tetapi, di dalam entimem salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Tidak ada Manusia yang tidak luput dari dosa
Presiden adalah Manusia
Jadi, Presiden tidak luput dari dosa.

Semua Mahasiswa adalah lulusan SMA
Nana adalah mahasiswa
Jadi, Nanni lulusan SLTA.


Sumber : http://www.blogpenerang.com/2013/02/contoh-silogisme.html#ixzz2QXwW5UKO