Nama :
Melati Marita Rahmadani
Kelas :
2KA28
NPM :
14110335
Pemahaman Organisasi
Seperti halnya teori yang
lain, pemahaman teori organisasi diawali dari kata “organisasi” itu sendiri.
Organisasi diambil dari kata “organon” (Yunani) yang berarti alat, yang bisa
kita terjemahkan sebagai sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama.
Jadi ada dua hal yang
penting di sini yang harus ada dan dipahami secara gamblang:
- “sekumpulan orang”
Artinya organisasi terdiri minimal atas dua orang yang punya interaksi satu
sama lain
- “tujuan” (yang sama)
Interaksi tersebut terbentuk karena memiliki visi / misi / kegiatan lain
yang baik secara terstruktur atau tidak untuk mencapai sasaran spesifik atau
sejumlah sasaran
Di samping dua hal wajib
tersebut sebenarnya masih ada “Culture” dan “Environment”, dan mungkin di
uraian di bawah akan ada lagi komponen-komponen lain yang muncul bila
organisasi dipandang dari sudut yang berbeda dan yang lebih detail.
Organisasi sebagai sebuah
teori dapat dipelajari dari berbagai ilmu
- Sosiologi (ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat)
- Ekonomi (ilmu yang mempelajari sifat manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang/jasa)
- Psikologi (ilmu yang mempelajari jiwa/mental terbatas pada manifestasi dan ekspresi jiwa/mental berupa proses, tingkah laku, atau kegiatan)
- Politik (ilmu yang mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik)
- Manajemen (seni mengatur dan melaksanakan, belum ada definisi jelas)
dan kajian-kajian
terhadapnya disebut sebagai studi organisasi, perilaku organisasi, atau analisa
organisasi. Dua hal ini yang membentuk perspektif dalam teori organisasi bisa
bermacam-macam.
Komponen dasar sebuah
organisasi dilihat dari hasil studi organisasi adalah:
- Anggota
- Tujuan
- Kegiatan
- Komunikasi
- Lokasi
- Bentuk
7.
Perilaku dan Budaya
Teori
organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan
bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang
bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori
organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat
atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah
adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan
keputusan.
Ada
banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri
sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.
Organisasi dapat
diartikan sebagai wadah
•
maksudnya adalah tempat
untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama.
•
Organisasi adalah suatu
konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang
pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.
•
Organisasi dapat
diartikan dalam dua macam, yaitu;
•
1. Dalam arti
statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama
dijalankan
•
2. Dalam arti
dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang
orang yang bekerja sama, baik formal maupun informal
•
Dapat di simpulkan bahwa Organisasi
Dapat diartikan Sebagai Wadah adalah Tempat adanya pandangan, tijauan,
ajaran, pendapat tentang bagaimana tentang cara memecahkan masalah agar
lebih berhasil dalam mencapai tujuan.
Organisasi sebagai
proses
- Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut
- Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Proses adalah merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
Sejarah Organisasi
Teori
organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan
lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
a)
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang
ada.
b)
organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
c)
Ciri-ciri organisasi ialah: 1) terdiri daripada dua orang atau lebih, 2) ada
kerjasama, 3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain, 4) ada tujuan
yang ingin dicapai.
d)
James D. Mooney
Organisasi
adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu
tujuan bersama (Organization is the form of every human association for
the attainment of common purpose).
e)
John D. Millet
Organisasi
adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang
diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the
structural framework within which the work of many individuals is carried on
for the realization of common purpose).
f)
Herbert. A. Simon
Organisasi
adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam
suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of
communication and other relations in a group of human being).
g)
Chester L. Barnard
Organisasi
adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih
dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar
tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative
activities of two or more person something intangible and impersonal.
Largely a matter of relationship).
h)
Dwight Waldo
Organisasi
adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan
kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem
administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual
personal interrelations in an administrative system).
i)
Luther Gulick
Organisasi
adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan
mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus
dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan
kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh
badan usaha ( Organization
is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men
who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated
by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of
the entire enterprise).
Organisasi
sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada
lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan
(Malinowski).
Organisasi
timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan
bersama (James D. Mooney).
Organisasi
ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama (Chester I. Barnard).
Organisasi
sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di
dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).
Organisasi
merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan
lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki
serta segmen yang tersebar secara geografis (Schein).
Organisasi
dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai suatu
sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan
memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan
output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai
sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir
H. Thayeb).
p)
Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
1.
Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan
kerjasama dijalankan;
2.
Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi
antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
q)
Sinonim Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok
yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak;
tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau
swasta.
r)
Organisasi formal
Organisasi
yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja,
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).
Suatu
organisasi harus memuat 4 unsur utama, iaitu: 1) goals oriented (berorientasi tujuan),
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial), 3) structured activities, 4)
technological system.
Contoh Organisasi :
1) Trikoro Dharmo/Jong
Java
Gerakan pemuda Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi
Utomo. Para pendiri Budi Utomo sebenarnya adalah para pemuda yang masih menjadi
mahasiswa STOVIA. Namun, sejak kongres pertama, kepengurusan Budi Utomo diambil
alih kaum priayi (bangsawan) dan para pegawai negeri. Tindakan tersebut membuat
para pemuda kecewa kemudian keluar dari Budi Utomo.
Pada tanggal 7 Maret 1915, para pemuda mantan anggota Budi Utomo mendirikan
organisasi Trikoro Dharmo di Batavia. Para pemimpinnya, antara lain R. Satiman
Wiryosanjoyo (ketua), Sunardi atau Wongsonegoro (wakil ketua), Sutomo
(sekretaris), dan pengurus lainnya, seperti Muslich, Musodo, dan Abdul Rachman.
Trikoro Dharmo hanya untuk anak-anak sekolah menengah yang berasal dari Pulau
Jawa dan Madura. Trikoro Dharmo artinya tiga tujuan mulia. Adapun tujuan
organisasi Trikoro Dharmo adalah sebagai berikut:
a) Mempererat tali hubungan pelajar pribumi pada sekolah menengah dan
perguruan kejuruan.
b) Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan kebudayaan
Hindia.
d) Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan di antara para pemuda Jawa,
Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada tahun 1918 lewat kongresnya yang pertama di Solo, nama Trikoro Dharmo
diubah menjadi Jong Java. Hal itu dimaksudkan agar para pemuda dari luar Pulau
Jawa yang tata sosialnya berlandaskan budaya Jawa bersedia menjadi anggota Jong
Java. Kegiatan Jong Java berkisar pada masalah-masalah sosial dan kebudayaan.
Misalnya, pemberantasan buta huruf, kepanduan, dan kesenian. Jong Java tidak
ikut terjun dalam dunia politik dan tidak pula mencampuri urusan agama
tertentu. Anggotanya dilarang menjalankan aktivitas politik atau menjadi
anggota partai politik. Akan tetapi, sejak tahun 1924 karena pengaruh gerakan
radikal, Syamsuridjal (ketua) mengusulkan agar anggota yang sudah berusia 18
tahun diberi kebebasan berpolitik dan juga memasukkan program memajukan agama
Islam. Usul ini ditolak. Akibatnya, para anggota yang menghendaki terjun ke
dunia politik dan ingin memajukan agama Islam mendirikan Jong Islamieten Bond.
Organisasi Jong Islamieten Bond dipimpin oleh Syamsuridjal dengan mengangkat Haji
Agus Salim sebagai penasihatnya.
Karena kuatnya pengaruh pergerakan politik, dalam kongresnya di Solo (17–31
Desember 1926) ditegaskan oleh ketuanya, Sunardi Jaksodipuro bahwa tujuan Jong
Java tidak hanya terbatas untuk membangun cita-cita Jawa Raya saja, tetapi
harus bercita-cita persatuan dan Indonesia merdeka. Untuk itu, anggota yang
berusia di bawah 18 tahun hanya diperkenankan mengikuti kegiatan studi, seni,
olahraga, dan kepanduan. Anggota yang berusia di atas 18 tahun boleh mengikuti
rapat-rapat politik.
2) Jong Sumateranen Bond
(9 Desember 1917)
Sejalan dengan lahirnya Trikoro Dharmo (1915) yang berubah nama menjadi
Jong Java (1918), pada tanggal 9 Desember 1917 di Batavia berdiri Jong
Sumateranen Bond. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
a) mempererat persaudaraan pemuda pelajar dari Sumatra dan membangkitkan
perasaan bahwa mereka terpanggil untuk menjadi pemimpin dan pendidik bangsa
b) membangkitkan perhatian anggotanya dan orang luar untuk menghargai adat
istiadat, seni, bahasa, kerajinan, pertanian, dan sejarah Sumatra Untuk
mencapai tujuan itu, dilakukan usaha-usaha sebagai berikut
a) menghilangkan perasaan prasangka etnis di kalangan orang-orang Sumatra
b) memperkuat perasaan saling membantu
c) bersama-sama mengangkat derajat penduduk Sumatera dengan alat
propaganda, kursus, dan ceramah-ceramah.
Berdirinya Jong Sumateranen Bond dapat diterima oleh para pemuda Sumatra
yang berada di kota-kota lainnya. Oleh karena itu, dalam waktu singkat
organisasi ini sudah mempunyai cabang di Bogor, Serang, Sukabumi, Bandung,
Purworejo, dan Bukittinggi. Dari organisasi inilah kemudian muncul tokoh-tokoh
nasional, seperti Moh. Hatta, Muh. Yamin, dan Sutan Syahrir. Makin tebalnya
jiwa nasional di kalangan pemuda Sumatera menyebabkan nama Jong Sumateranen
Bond yang menggunakan istilah Belanda diubah menjadi Pemoeda Soematera.
3) Jong Ambon
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Sebelum itu, sebenarnya telah lahir
berbagai organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Misalnya, Ambonsch
Studiefonds (1909) oleh Tehupeilory; Ambons Bond (1911) untuk pegawai negeri:
Mena Muria (1913) di Semarang; Sou Maluku Ambon di Ambon. Organisasi tersebut
bertujuan memajukan ekonomi suku bangsa Ambon.
4) Jong Minahasa dan Jong
Celebes
Jong Minahasa didirikan pada tanggal 25 April 1919 oleh tokoh muda
Minahasa, Ratu Langie. Jong Minahasa tampaknya sebagai lanjutan dari organisasi
yang telah dibentuk sejak 1912 di Semarang, yaitu Rukun Minahasa. Pada tahun
1917 muncul pula organisasi Minahasa Celebes di Jakarta. Akan tetapi, dalam
kenyataan Jong Minahasa dan Jong Celebes tidak dapat tumbuh karena jumlah
pelajar dari Sulawesi tidak banyak.
5) Perkumpulan Pemuda
Daerah Lainnya
Pergerakan pemuda dari daerah lainnya yang muncul pada masa Pergerakan
Nasional, antara lain sebagai berikut:
a) Sekar Rukun (1920) didirikan oleh para pemuda Sunda di Jakarta.
b) Pemuda Betawi didirikan oleh para pemuda asli Jakarta yang dipimpin oleh
Husni Thamrin.
c) Amorsch Verbond didirikan di Makassar (8 Juni 1922) untuk suku Timor.
d) Jong Batak Bond didirikan untuk suku Batak pada tahun 1926.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar