Saya bernama Melati Marita
Rahmadani, saya lahir di Bekasi pada tanggal 26 Maret 1992 saat itu bertepan dengan bulan suci
Ramadan, maka nama belakang saya diberi nama Rahmadani oleh kedua orangtua
saya. Saya lahir pada hari kamis jam 11.30. Saya terlahir sebagai anak pertama
dari tiga bersaudara, saya mempunyai satu adik laki-laki yang sekarang duduk di
kelas 1 SMA dan satu adik perempuan yang sekarang baru berumur 4 tahun. Saya sejak
kecil dididik oleh ayah saya tentang kesederhanaan, tanggung jawab, dan betapa
penting nya kejujuran. Ayah selalu bilang saya harus bisa menjaga kepercayaan
orang lain, ayah akan sangat marah sekali jika tahu saya membohongi nya dan
saya akan sulit sekali untuk mendapat kepercayaan nya lagi. Sedangkan ibu
adalah orang yang selalu mengerti saya, ibu selalu memberikan kepercayaan penuh
kepada anak-anak nya asal kami bisa menjaga kepercayaan nya dan bertanggung
jawab.
Sebagai seorang anak perempuan
yang berzodiak domba aries kata orang kebanyakan, saya sejak kecil termasuk
kategori orang yang keras kepala tetapi berjiwa solidaritas tinggi. Tetapi itu
semua saya sadari adalah bukan sifat yang harus dibanggakan, karena akan
menjadi boomerang sendiri untuk kelangsungan hidup dimasa depan. Perbaikan demi
perbaikan telah saya lakukan agar menjadi manusia yang lebih baik seiring
dengan waktu yang berjalan.
Sejak lahir saya tinggal di
Bekasi, tapi ayah saya asli dari Kebumen, Jawa Tengah dan ibu saya dari
Jakarta. Kegiatan akademis saya dimulai
dari umur 5 tahun di TK Cut Meutia, kata
ibu sewaktu Tk saya termasuk anak yan manja, karena selalu diantar kesekolah. Lalu
saat saya berumur 6 tahun saya disekolahkan di SDN Pengasinan IX, disana saya
bertemu lagi dengan teman-teman saya sewaktu TK, banyak hal yang baru saya
kenal disini seperti persahabatan, sejak duduk di kelas 1 saya selalu bermain
dengan sahabat kecil saya namanya Vera, tapi sayang saat kami duduk dikelas 4
SD, ternyata dia harus ikut pindah keluarganya ke Medan, saya ingat waktu itu
dia mengucap janji kepada saya, suatu saat yaitu saat kami akan kuliah, dia
akan kembali lagi ke Bekasi untuk kuliah bersama saya, tapi setelah 2 tahun
kepindahan Vera, ternyata Allah SWT berkata lain, bahwa saya mendapat kabar
kalau Vera sudah pergi menghadap-NYA lebih dulu, karena terkena DBD. Saya hanya
bisa menangis dan berdoa untuknya saat itu, walaupun sampai sekarang saya masih
berharap kalau berita yang saya terima itu tidak benar dan suatu saat dia bisa
kembali lagi kesini menemui saya. Setelah lulus SD, saya melanjutkan sekolah di
SMP Tamansiswa, saya mengikuti ekstrakulikuler PMR dan jurnalistik disana, di
Tamansiswa saya benar-benar diajarkan sopan santun dan budi pekerti. Sejak SMP
ayah sudah mengizinkan saya membawa motor ke sekolah, karena jarak dari rumah
kesekolah lumayan jauh jika harus ditempuh dengan berjalan kaki, tapi saat saya
kelas 2 SMP nasib naas menghampiri saya,
CONTINUE NEXT WEEK . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar