Selasa, 21 Mei 2013

Metode Ilmiah


Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu ilmiah. Langkah-langkah dalam menerapkan metode ini tidak harus selalu berurutan. Langkah demi langkah seperti contoh yang tercantum berikut ini, yang penting ialah pemecahan masalah untuk mendapatkan kesimpulan umum (generalisasi) yang didasarkan atas data dan uji dengan data bukan oleh keinginan, prasangka, kepercayaan atau pertimbangan lain.

A.    Langkah – langkah penerapan metode ilmiah

1.         Menentukan dan memberikan batasan kepada masalah.
Masalah yang dihadapi atau ditemukan ketika mengadakan kontak dengan fakta dan gejala alam harus diketahui dengan pasti, yakni fakta-fakta yang terorganisasi yang relevan untuk memecahkan masalah itu.

2.         Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Ada dua pendekatan untuk memperoleh hipotesis atau dugaan yang mungkin benar yaitu :

a. Pendekatan pertama, yang disebut pendekatan induksi, diawali dengan pengumpulan data yang didapat dari observasi dan kemudian menggunakan data itu sebagai dasar perumusan hipotesis.
b. Pendekatan kedua yang disebut pendekatan deduktif, merupakan cara yang lebih sederhana, khususnya jika kita sangkutkan dengan situasi yang sudah dikenal.

3.         Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan salah satu unsur keberhasilan ilmu alamiah dalam memecahkan masalah, ialah bahwa ilmu alamiah tidak menerima kesimpulannya sendiri, tidak memandang bagaimana dapat dipercaya atau luasnya data di mana kesimpulan itu didasarkan, juga bagaimana baiknya kesimpulan itu cocok dengan gagasan sebelumnya.
Di dalam ilmu alamiah suatu kesimpulan bersifat sementara, kesimpulan adalah suatu yang harus diuji. Penguji seperti itu memerlukan data tambahan.
Data yang diperoleh guna pengujian terhadap generalisasi tersebut yaitu catatan observasi secara teliti, yang dapat diperoleh dengan observasi bebas yaitu observasi yang dilakukan dalam kondisi yang tidak terkendali dan observasi eksperimen (Kondisi yang terkendali).
Data yang diperoleh dianggap sah bila kedua observasi itu dapat diulangi oleh pengamat yang lain. Kecermatan dan kejujuran merupakan persyaratan bagi pencari kebenaran.
Data yang diperoleh dari observasi tersebut dikumpulkan, dipilih, disusun, dan dikelompokkan, dengan hasil bahwa keteraturan tertentu atau generalisasi menjadi jelas.
Tidak ada pendapat manusia yang sempurna, karena itu tidak ada generalisasi yang dianggap sempurna, walaupun generalisasi keilmuan dapat diselidiki secara kritis oleh banyak peneliti, dan dalam kondisi tertentu mungkin generalisasi itu tidak benar. Generalisasi yang tahan terhadap ujian waktu dan pengalaman, serta diiterima sebagai hal yang benar, disebut hukum. Kebanyakan hukum telah kita revisi bila ada informasi yang diperhatikan bahwa hukum-hukum itu tidak cepat atau kurang mencukupi.
Hukum sipil dapat diubah atau dihapuskan dan hukum sipil mencakup suatu perintah atas kewajiban, sedangkan hukum keilmuan merupakan suatu pernyataan, uraian dan bukan suatu perintah.


B.     Sikap ilmiah

Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut di antaranya adalah :
1. Jujur
2. Terbuka
3. Toleransi
4. Skeptis
5. Optimis
6. Pemberani
7. Kreatif

C.     Langkah-langkah operasional metode ilmiah

Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Metode ilmiah tentu harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektifitas, konsisten dan sistematik.
Langkah-lagkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah
b. Penyusunan hipotesis
c. Pengujian hipotesis
d. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan
Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah. Langkah-langkah dalam menerapkan metode ilmiah sebagai berikut :

a.       Menentukan dan memberikan batasan kepada masalah.
Masalah yang dihadapi atau ditemukan dengan kontak fakta dan gejala alam dengan pasti. Disusun suatu rumusan yang tepat.

b.      Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Ada dua pendekatan untuk memperoleh hipotesis atau dugaan, yaitu rumusan atau persyaratan untuk memecahkan masalah. Pendekatan pertama disebut pendekatan induksi, diawali dengan pengumpulan data dan observasi, kemudian menggunakan data itu sebagai dasar perumusan hipotesis. Kedua pendekatan itu masing-masing mempunyai kesempurnaan yang sama.

c.       Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan.
Di dalam ilmu alamiah kesimpulan bersifat sementara, kesimpulan adalah suatu yang harus diuji. Pengujian-pengujian seperti itu memerlukan data tambahan dengan demikian generalisasi baru akan diperoleh secara terus menerus akan sehingga akan diperoleh kemajuan.
Ditinjau dari sejarah berfikir manusia pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar, yaitu :

a. Cara yang didasarkan pada rasio, faham yang dikembangkan dikenal dengan rasionalisme.
b. Cara yang didasarkan pada pengalaman, faham yang dikembangkan disebut empirisme

Rasionalisme : dalam menyusun pengetahuannya, kaum  rasionalis mempergunakan metode deduktif dasar pikiran yang digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut anggapannya sudah jelas, tegas dan pasti dalam fikiran manusia. Menurut mereka pikiran manusia hanyalah mengenali ide/prinsip tersebut kemudian menjadi pengetahuannya.

Empiris : kaum empiris berpegang pada prinsip keserupaan pada dasarnya alam adalah teratur. Kaum empirisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran yang abstrak tetapi lewat pengalaman yang kongkrit. Menurut pemahaman mereka, gejala-gejala alam bersifat kongkrit dan dapat dinyatakan lewat tangkapan panca indera.
Kaum empiris sendiri tidak dapat memberikan jawaban yang meyakinkan tentang hakikat pengalaman ini, apakah merupakan stimulus panca indera, persepsi, ataukah esensasi.mereka menganggap dunia fisik adalah dunia nyata, karena merupakan gejala yang diperoleh dengan panca indera. Untuk menangkap gejala fisik yang nyata? Semua telah mengetahui bahwa kemampuan panca indera sangat terbatas dan tidak sempurna. Segala sesuatu yang dilaporkan dari hasil kerja panca indera ini tidak selalu benar.

Sikap alamiah
Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain ialah :
1.      Jujur
2.      Terbuka
3.      Toleransi
4.      Skeptis
5.      Optimis
6.      Pemberani
7.      Kreatif

Langkah operasional-operasional metode ilmiah.
Langkah-langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah, yang dimaksud dengan masalah di sini adalah pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti.

b. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada.

c. Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

d. Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian- penilaian analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan telah disetujui atau tidak.
Hipotesis  dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu  mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak.
Keseluruhan langkah tersebut harus ditempuh melalui urutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan-keteranagan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

D. Langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah

Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1. Bagian Awal

Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir.
3.Bagian akhir terdiri dari:
            1. Daftar Pustaka
            2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :
A. Bagian Awal.
      Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi    yakni sebagai berikut :
1. Halaman Judul
      Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing – masing mahasiswa.
2. Lembar Pernyataan
      Merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3. Lembar Pengesahan
      Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.
4. Abstraksi
      Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.
5. Kata Pengantar
       Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
6. Halaman Daftar Isi
       Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram
B. Bagian Tengah.
1. Pendahuluan
       Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana 
yang tidak.

d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.

Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.

f. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah

2. Landasan Teori
            Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian
            Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Analisis Data dan Pembahasan
            Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5. Kesimpulan (dan Saran)
            Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.

- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

C. BAGIAN AKHIR
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.





Referensi :

1. Bambang Dwiloka & Rati Riana. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
2. Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
4. http://redmycloudy.blogspot.com/2009/10/metode-ilmiah.html
5. http://id.scribd.com/doc/40750397/Sikap-Ilmiah

Tidak ada komentar: