Selasa, 22 Maret 2011

Tugas IBD bab 3


Nama : Melati Marita Rahmadani
Kelas : 1KA26
Npm   : 14110335

Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

1.    Pendekatan Kesusastraan

·         Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni musik, dan sebagainya.

·         Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

2.    Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa

Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
A. Jenis-jenis Prosa
1. Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
2. Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
3. Novel
Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh.
4. Biografi
Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
5. Esai
Esai merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa.
6. Kritik
Kritik merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi, cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan kesimpulan-kesimpulan.
7. Artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.

5 Komponen Prosa Lama,meliputi :
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara

5 Komponen prosa baru,meliputi :
1. cerita pendek
2. roman/ novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi


3.     Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi

Pengertian Prosa Fiksi
Prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera. (aminuddin, 2002:66). Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi, narasi, ceritera berplot, atau ceritera rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk ceritera atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.

Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Prosa Fiksi memberikan :
* Kesenangan.
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
* Informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
* Warisan Cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
* Keseimbangan Wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.



karya sastra dapat dibagi menjadi 2 :
·         Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
·         Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak pembaca melakukan sesuatu tetapi untuk merenung.

Contoh Prosa :
·         Biografi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI ke-6 dan ke-7 : 2004-2009. Pria berpawakan tinggi besar ini kian berkibar namanya di era Presiden Gus Dur. Susilo Bambang Yudhoyono.bahkan Gus Dur pada saat itu sempat menyebut jenderal bintang empat itu sebagai calon presiden yang oke punya.
Susilo Bambang Yudhoyono,yang lazim disebut pers dengan SBY,lahir di Pacitan,Jateng.9 September 1949. Karier militernya makin melonjak setelah SBY menjadi Komandan Peleton di Yonif Linud 330 pada 1974.
SBY lantas menjadi Komandan Peleton Yonif 330 pada 1996, dan 1981 menjadi Perwira Operasi Mabes TNI AD. Tahun 1996 SBY menjabat sebagai Chief Ministry of Millitary Observer di Bosnia Herzegovina, lalu meloncat menjadi Assospol TNI.
Di era Gus Dur, SBY menduduki posisi Menteri Pertambangan dan Energy (Mentamben). SBY yang dikenal low profile, juga ditunjuk Gus Dur sebagai negosiator (mewakili pemerintah) dengan keluarga Cendana untuk mengembalikan harta kekayaan Soeharto.
Saat Gus Dur di ujung tanduk, SBY ditunjuk menjadi Menko Polsoskam dan memegang kendali maklumat yang dikeluarkan Gus Dur yang menilai negara dalam keadaan darurat politik. SBY menolak melaksanakan rencana dekrit presiden. Hal itu tak membuat bintangnya redup. SBY bahkan menjadi Kandidat Wapres dalam sidang SI MPR akhir Juli 2001. Kemudian menjadi Menteri Koordinator Politik Sosial dan Keamanan Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarnoputri,(9 Agustus 2001-2004). Bersama Yussuf Kalla menjadi Kandidat utama Presiden dan Wakil Presiden pada PilPres TAHAP II yang kemudian dimenangkannya. SBY dan Yussuf Kalla resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 20 Oktober 2004. Dan terpilih kembali sebagai presiden yang ke-7 (2009-2014).





Tidak ada komentar: