Rabu, 06 Oktober 2010

ISD (Penduduk, Masyarakat, Kebudayaan)



Nama : Melati Marita Rahmadani
NPM   : 14110335
Kelas  : 1KA26
Kelompok 1


BAB II
Penduduk, Masyarakat, Kebudayaan.
1. Menjelaskan pengertian penduduk.
Materi                  :

Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

Kepadatan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang dibanding dengan negara maju.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

Piramida penduduk

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.
Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

Penurunan jumlah penduduk
Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit. Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus Black Death di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.

Transfer penduduk
Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama. Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa di Amerika, Afrika, Australia, dan tempat-tempat lainnya.

Study Kasus        :
Indonesia menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.


Opini                     :
Menurut saya, dengan adanya program keluarga berencana dari pemerintah sangat banyak manfaatnya  antara lain mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, mengurangi jumlah penduduk Indonesia, mengurangi/menurunkan resiko angka kesakitan dan kematian ibu yang kini sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita, Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya, Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan.


2. Menjelaskan pengertian masyarakat.
Materi                  :
Pengertian Masyarakat
Banyak para ahil telah memberikan pengertian tentang masyarakat. Smith, Stanley dan Shores mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.

Dari pengertian tersebut di atas ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa masyarakat itu kelompok yang terorganisasi dan masyarakat itu suatu kelompok yang berpikir tentang dirinya sendiri yang berbeda dengan kelompok yang lain. Oleh karena itu orang yang berjalan bersama-sama atau duduk bersama-sama yang tidak terorganisasi bukanlah masyarakat. Kelompok yang tidak berpikir tentang kelompoknya sebagai suatu kelompok bukanlah masyarakat. Oleh karena itu kelompok burung yang terbang bersama dan semut yang berbaris rapi bukanlah masyarakat dalam arti yang sebenarnya sebab mereka berkelompok hanya berdasarkan naluri saja
· Prof. M.M Djojodiguno berpendapat tentang masyarakat adalah suatu kebulatan dari pada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
· R. Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
· S. R Steinmentz mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur.
· Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi
· W F Connell menyimpulkan bahwa masyarakat adalah :
1. suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu,
2. kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan,
3. suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.

· Parson menjelaskan bahwa suatu sistem sosial di mana semua fungsi prasyarat yang bersumber dan dalam dirinya sendiri bertemu secara ajeg (tetap) disebut masyarakat. Sistem sosial terdiri dari pluralitas prilaku-pnilaku perseorangan yang berinteraksi satu sama lain dalam suatu lingkungan fsik. Jika masing masing individu ini berinteraksi dalam waktu yang lama dari generasi ke generasi dan terjadi pada proses sosialisasi pada generasi tersebut maka aspek ini akan menjadi aspek yang penting dalam sistem sosial.
Pengertian masyarakat tersebut di atas merupakan pengertian yang sangat luas. Penduduk Indonesia sebagai masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penduduk yang berpikir tentang dirinya sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda dengan kelompok penduduk pada suatu masyarakat lain seperti penduduk Singapura, kelompok Jawa, Sunda, Banjar, Maluku, Sasak merupakan kelompok bagian dari penduduk Indonesia.
2. Penduduk Indonesia ini secara relatif mencukupi kebutuhan diri sendiri sebagai suatu kelompok yaitu mencukupi kehidupannya dalam masyarakatnya terutama dengan bercocok tanam yang ditopang dengan perindustrian.
3. Penduduk Indonesia telah ada sebagai kelompok sosial yang diakui pada periode waktu yang lama sampai sekarang, yaitu sejak Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
4. Mereka hidup dan bekerja dalam beribu-ribu pulau besar dan kecil yang terletak di daerah geografis antara Samudera India dan Samudra Pasifik antara benua Asia dan Australia.
5. Pengarahan anggota dari masyarakat Indonesia ini melalui unit-unit keluarga yang kecil seperti kelompok-kelompok etnik dan keluarga merupakan kelompok yang terkecil.
6. Sosialisasi anak-anak melalui sekolah terutama pada anak-anak umur empat atau lima tahun sampai 18 tahun baik melalui sekolah negeri maupun swasta baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non-formal.
7. Masyarakat Indonesia ini mengikat anggota-anggotanya melalui sistem yang digeneralisasikan dan suatu kekerabatan. Sistem ini didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, dalam kehidupan sosial politik, kehidupan ekonomi dan lapangan kehidupan yang lain. Ikatan yang paling kuat adalah adanya satu pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan dasar hukum nasional yang satu yaitu UUD 1945.
Syarat-syarat dari masyarakat
· Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
· Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
· Adanya aturan / UU yang mengatur mereka untuk menuju kepentingan dan tujuan bersama.
Cara terbentuknya masyarakat
· Masyarakat paksaan
Contoh : Negara, masyarakat paksaan, tawanan, dll.
· Masyarakat Merdeka
- Masyarakat Natuur
Adalah masyarakat yang terjadi dengan sendirinya.
Contoh : gerombolan, suku, hubungan persaudaraan / darah.
- Masyarakat Kultur
Adalah masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan / kepercayaan.
Contoh : Koperasi, gereja, dll.


Study Kasus        :
Ada percakapan disuatu sore di sudut ibu kota sebuah propinsi, “Gimanalah bang, bukannya kami tak mau meningggalkan pekerjaan kami ini, tapi besok anak istri kami mau makan apa bang? “ kemudian si penjual itu kembali memutar vcd musik yang lagunya sedang populer, dia beres-beres sedikit untuk memperindah dan menata vcd dan dvd nya agar terlihat menarik.

Ada juga pembicaraan dua orang yang berlainan jenis, di sebuah ruangan berukuran 6x4 meter yang sepertinya lampunya sengaja dibuat remang-remang. “ Mbk kenapa sih kerjanya “beginian”? apa gak takut dosa dan cemoohan masyarakat?”, kata di pria. “Yahhh, mau gimana lagi ya mas, saya sudah berusaha kesana kemari cari kerjaan tapi gak ada yang mau nerima saya yang lulusan SD ini, mana suami saya sudah entah kemana, terus anak saya mau disekolahkan pakai biayanya dari mana mas? Dan makannya kami berdua juga siapa yang mau nanggung?”

Itulah sekelumit permasalahan yang nyata  adanya dimasyarakat kita, dan kita jugua sering berinteraksi dengan mereka, para pedagang vcd dan dvd bajakan, para wanita penjaja seks komersil, dan para penjual jam tangan bajakan, para penjual kaos dagadu palsu dan banyak kelompok sosial yang strata sosialnya jauh dibawah kelompok profesi lainnya.


Opini                     :

Pemerintah dalam menyikapi kelompok masyarakat seperti ini sangat kaku sekali, biasanya mengedepankan pendekatan hukum saja. Kalau pun mereka mempunyai pilihan lain yaitu bisa bekerja secara halal, mereka pun sebenarnya ingin mendapatkan uang dengan cara yang benar, tanpa ada perasaan bersalah ataupun berdosa, kebanyakan dari mereka melakukan pekerjaan tersebut, karena sulitnya mencari pekerjaan, karna di Indonesia sangat kurang lapangan pekerjaan, ada juga yang karena mereka hanya tamatan SD, atau juga karena mereka tidak memilki keahlian lain. Kita mestinya tidak hanya menyalahkan mereka, tapi kalau bisa kita turut membantu mereka, misalnya dengan cara memperluas lapangan pekerrjaan dengan menjadi wirausaha, atau membantu mereka untuk mempunyai keahlian lebih yang nantinya bisa dijadikan modal untuk mereka mencari pekerjaan yang sedikit lebih layak.

3. Menjelaskan pengertian kebudayaan.
Materi                  :

I. PENGERTIAN
Dalam kehidupan sehari-hari, orang lebih sering membicarakan kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. Setiap hari orang bahkan melihat, mempergunakan dan kadang-kadang mungkin merusak kebudayaan. Untuk lebih jelasnya kita akan mempelajari beberapa hal yang menyangkut kebudayaan.


1) SECARA ETIMOLOGI
Secara etimologis pengertian kebudayaan dapat dikemukakan sbb :
  1. Kontjaraningrat, menulis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “buddhayah” yang bentuk jamaknya “buddhi” yang berarti “budi atau akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal manusia.
  2. Bekker, menyebutkan bahwa kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu “abhyudaya” yang berarti hasil baik, kemajuan, kemakmuran yang serba lengkap yang juga kata ini menunjuk pada kemakmuran, kebahagiaan, kesejahteraan moral dan rohani maupun materi dan jasmani. Tetapi secara singkat Bekker mengartikan kebudayaan sebegai penciptaan, penerbitan dan pengolahan nilai- nilai insani/manusiawi, tercakup didalamnya usaha membudayakan bahan alam mentah serta hasilnya dimana hal ini dapat dilihat dari hasil kerajinan.
2) MENURUT PARA AHLI
Pada umumnya, orang awam mengartikan kebudayaan secara sempit seperti kebudayaan hanya menyangkut tentang hasil seni, keindahan, tari-tarian,dll sebagainya. Padahal pengertian kebudayaan cakupannya sangat luas, hal itu dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli tentang kebudayaan yaitu :
  • Taylor, mengartikan kebudayaan sebagai “keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat” Koentjaraningrat, mengartikan kebudayaan sebagai “keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia”
  • C. Wisser, A.Davis & A. Hoebel, mereka semua mengartikan kebudayaan sebagai “Perbuatan yang pada dasarnya merupakan insting selanjutnya dimodifikasi / diperbaharui dan dikembangkan melalui suatu proses belajar”
  • Ralf Linton, mengemukakan bahwa Kebudayaan sebagai “konfigurasi/perwujudan dari tingkah laku yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat”
  • C. Klukhohn & W.H.Kelly, merumuskan bahwa Kebudayaan adalah “pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah yang tersirat/eimplisit maupun tidak tersirat/eksplisit, yang rasional maupun irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia”
  • Harjoso, mengemukakan inti kebudayaan adalah
  1. Kebudayaan yang terdapat didalam masyarakat berbeda antara satu dengan yang lain
  2. Kebudayaan itu dapat diteruskan dan dapat diajarkan
  3. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen-komponen biologis, psikologis, dan sosiologis dari eksistensi/keberadaan manusia.
  4. Kebudayaan itu berstruktur atau mempunyai cara atau aturan tertentu
  5. Kebudayaan terbagi atas berbagi aspek-aspek baik itu sosial, psikologis
  6. Kebudayaan itu bersifat dinamis atau selalu berubah
  7. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu bersifat relative atau antara masyarakat yang satu berbeda dengan denga masyarakat yang lain
  • Roucek & Warren, Kebudayaan itu terwujud bukan hanya seni tetapi juga terwujud dalam benda-benda yang terdapat disekeliling maupun yang dibuat oleh manusia, jadi menurut Roucek dan Warren Kebudayaan adalah ”cara hidup yang dikembangkan oleh sebuah masyarakat guna memenuhi keperluan dasarnya untuk dapat bertahan hidup, meneruskan keturunannya dan mengatur pengalaman sosialnya”
  • Herkovits & Malinowski, memberikan defenisi kebudayaan sebagai “suatu yang superorganik atau bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus dan berkesinambungan meskipun manusia yang ada didalamnya silih berganti karena proses kelahiran dan kematian”
  • Hassan Shadily, mengemukakan kebudayaan berarti “keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat, berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, kebiasaan,dll”
  • Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi, mengemukakan bahwa kebudayaan adalah “semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Semuanya dapat berupa teknologi dan hasil benda. Abdul Syani, mengemukakan tiga hal yang terkandung dalam kebudayaan yakni : kebudayaan hanya dimiliki oleh masyarakat manusia, kebudayaan itu diturunkan melalui proses belajar dari tiap individu, kebudayaan merupakan pernyataan perasaan dan pikiran manusia”
  • Sukidin, Basrowi & Agus Wijaka, mendefenisikan kebudayaan sebagai “keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar” Dari berbagai pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa Kebudayaan adalah :
  1. Segala sesuatu yang dilakukan manusia dan dihasilkan manusia dan meliputi Kebudayaan materil (bersifat jasmaniah/kebendaan) yang meliputi benda-benda hasil ciptaan manusia misalnya kendaraan, alat rumah tangga,dll. Kebudayaan non materil (bersifat rohaniah) yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba misalnya agama, bahasa,dll.
  2. Kebudayaan tidak diwariskan secara biologis melainkan diperoleh dengan cara belajar, misalnya walaupun secara biologis/terlahir anda termasuk dalam suatu masyarakat yang mempunyai kebudayaan anda tidak meungkin langsung tahu kebudayaan yang terdapat didalam masyarakat anda tetapi anda harus belajar dulu baru bias tahu misalnya untuk mengetahi suatu bahasa daerah tertentu harus dipelajari.
  3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinan untuk menghasilkan sebuah kebudayaan.
II. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Herskovits, mengajukan adanya 4 unsur pokok dalam kebudayaan :
1) Alat-alat teknologi
2) System ekonomi termasuk mata pencaharia
3) Keluarga
4) Kekuasaan politik


Brosnilaw Malinowski, unsur-unsur pokok kebudayaan adalah ;
1) Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat agar menguasai alam sekitarnya
2) Organisasi ekonomi
3) Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan Misalnya keluarga
4) Organisasi militer

Dari berbagai pendapat diatas Koentjaraningrat membuat suatu kesimpulan yang sangat umum digunakan oleh para SOSIOLOG dan ANTROPOLOG mengemukakan bahwa secara umum unsur-unsur kebudayaan adalah :
1) Sistem religi dan upacara keagamaan
2) Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3) Sistem pengetahuan
4) Bahasa
5) Kesenian
6) Sistem mata pencaharian
7) Sistem teknologi dan peralatan
III. HAKIKAT & WUJUD KEBUDAYAAN
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang beranekaragam dan berbeda-beda, namun setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat/keberadaan yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun. Yaitu:
  • Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia
  • Kebudayaan telah ada terkebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan artinya kebudayaan ada dari generasi ke generasi
  • Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
  • Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan yang diizinkan. Dan Koentjaraningrat menggolongkan tiga wujud kebudayaan, yaitu sbb :
  1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma/peraturan,dsb Wujud kebudayaan ini bersifat mengatur, mengendalikan dan memberi arah pada tingkah laku manusia di dalam masyarakat, baik berupa tata kelakuan, Baik tertulis maupun tidak tertulis.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat Wujud kebudayaan ini dapat pula disebut sistem sosial yakni aktivitas-aktivitas manusia dalam berinteraksi sosial dan bergaul, dimana interaksi ini selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat atau tata kelakuan.Wujud kebudayaan ini sudah sampai pada tingkat kelakuan sehingga dapat diobservasi/dilihat dan dapat didokumentasikan.
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia Wujud kwbudayaan ini disebut juha kebudayaan fisik. Dimana berwujud benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat oleh panca indera.
IV. FUNGSI KEBUDAYAAN
Secara umum kebudayaan mempunyai fungsi sangat besar dalam kehidupan masyarakat antara lain, yaitu :
  1. Dengan adanya kebudayaan manusia/masyarakat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Sebagai contoh kebutuhan akan makanan dan minuman manusia/masyarakat berusaha membuat alat-alat yang bisa digunakan untuk mencari makanan.
  2. Dengan adanya kebudayaan manusia/masyarakat dapat melindungi dirinya dari kekuatan-kekuatan alam baik yang bersifat masuk akal maupun yang tidak masuk akal. Sebagai contoh manusia/masyarakat kadang melakukan upacara-upacara adat yang berhubungan dengan alam agar alam tidak marah pada manusia/masyarakat misalnya melarung kepala kerbau ke laut. Kadang ini berlaku pada masyarakat tradisional
  3. Pada masyarakat modern kebudayaan bahkan berfungsi memberikan kemungkinan bagi manusia/masyarakat untuk mengeksploitasi atau mengelolah alam dan mengatasi kekuatan-kekuatan alam. Sebagai contoh penggunaan alat-alat modern untuk mengatasi bencana-bencana alam atau penggunaan alat modern untuk mengolah Sumber daya alam.
  4. Kebudayaaan mengatur manusia/masyarakat agar manusia/masyarakat dapat mengerti bagaimana seharusnya/sebaiknya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau berinteraksi dengan orang lain (sebagai control sosial). Hal ini berhubungan dengan norma-norma yang terdapat di masyarakat.
  5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai wadah/tempat curahan perasaan manusia/masyarakat. Contohnya kesenian sebagai cara manusia mengekspresikan dirinya.
V. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan itu sangat terisolasi atau bersifat primitif tetap akan mengalami perubahan.Menurut berbagai pendapat para ahli ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan baik bersumber dari masyarakat itu sendiri atau berasal dari luar masyarakat, Yaitu :

I. Faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri, terdiri atas :
  • Akibat bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk Sebagai contoh dimasyarakat betawi yang ada di Jakarta pada awalnya mengenal sistem penggunaan tanah ulayat atau tanah adat seiring dengan berkembangnya Jakarta maka terjadi perubahan peraturan tentang tanah adat menjadi bersifat pribadi-pribadi. contoh lain dengan bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan stratifikasi/pelapisan sosial dimasyarakat.
  • Adanya penemuan-penemuan baru (discoveri) atau adanya inovasi-inovasi baru (inovation) Misalnya dengan adanya penemuan radio menyebabkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti lembaga pendidikan,lembaga keagamaan dan juga akan mempengaruhi aspek-aspek kemasyarakatan yang lain, Contoh lainnya dengan ditemukannya kapal terbang atau kendaraan lainya maka akan mengubah metodr peperangan,contoh lainya dengan ditemukanya traktor maka tugas kerbau yang dulunya menggarap sawah menjadi berubah diambil alih oleh mesin sehingga sekarang aspek ekonomis dari kerbau yang paling menonjol.
  • Terjadinya pertentangan atau konflik dalam masyarakat Misanya terjadinya pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua dimana generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang bertentangan dengan pemikiran tua yang menganggap kebudayaan asing bersifat tabu dilakukan, contohnya terjadinya pergaulan yang lebih bebas antara pria dan wanita sehingga berdampak pada perbedaan kedudukan/stratifikasi pria dan wanita dimasyarakat menjadi sederajat.
  • Terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat Misalnya terjadinya pemberontakan di Rusia 1917 menyebabkan terjadinya perubahan bentuk negara dari kerajaan berubah menjadi diktator sehingga lembaga-lembaga kemasyarakat menjadi berubah, contohnya Dalam dunia pendidikan tidak lagi memandang stratifikasi seseorang untuk memoeroleh pendidikan.

II. Faktor yang berasal dari luar masyarakat itu, terdiri atas :
  • Sebab-sebab yang berasal dari perubahan fisik/alam yang ada disekitar manusia. Misalnya jika terjadi gempa bumi, atau bencana alam lainya sehingga masyarakat yang mendiami suatu daerah terpaksa harus pindah ke daerah lain meninggalkan tempat tinggalnya, sehingga dengan mendiami daerah yang baru akan mendorong mereka kembali beradaptasi sehingga mereka menghasilkan kebudayaan-kebudayaan baru baik kebudayaan baru itu masih ada sedikit campuran dari kebudayaan lama atau kebudayaan yang dihasilakn tersebut bersifat baru sama sekali tanpa mengadopsi sebagian kebudayaan lamanya, Contohnya diperkirakan awalnya suku Toraja bermukim di daerah pantai tetapi terjadi bencana alam membuat mereka menyingkir ke daerah pegunungan sehingga mereka membuat rumah berbentuk perahu yang sedikit mengadopsi kebudayaan lamanya.
  • Peperangan atau konflik dengan masyarakat lain Contohnya jika terjadi peperangan dengan masyarakat lain maka yang menang akan memaksakan/memasukkan kebudayaannya ke daerah/masyarakat yang kalah, misalnya Belanda masuk ke Indonesia karena menang perang sehingga orang Belanda ikut membawa serta agama Kristen masuk untuk dipeluk oleh sebagian masyarakat Indonesia
  • Pengaruh kebudayaan masyarakat lain atau terjadinya difusi kebudayaan dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat maka kita akan mengadakan hubungan dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaan sehingga akan mempengaruhi kebudayaan kedua masyarakat itu atau salah satunya akan mengalami perubahan kebudayaan, Contohnya terjadinya proses imitasi/peniruan kebudayaan barat yang terjadi di Indonesia karena pengaruh teknologi informasi yang cepat.
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANYA PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN I. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG JALANYA PROSES PERUBAHAN
Didalam masyarakat dimana terjadi perubahan terdapat faktor yang mendorong proses perubahan itu, antara lain yaitu :
  • Kontak dengan kebudayaan lain
  • Sistem pendidikan formal yang maju
  • Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
  • Sikap toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
  • Sistem pelapisan sosial yang bersifat terbuka
  • Penduduk yang heterogen/majemuk
  • adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
  • Adanya orientasi masyarakat ke masa depan yang lebih maju
  • Adanya nilai sosial dalam masyarakat yang menganggap manusia senantiasa berikhtiar/berusaha untuk memperbaiki hidupnya.


Study Kasus        :
Terjadinya pertentangan atau konflik dalam masyarakat Misanya terjadinya pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua dimana generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang bertentangan dengan pemikiran tua yang menganggap kebudayaan asing bersifat tabu dilakukan, contohnya terjadinya pergaulan yang lebih bebas antara pria dan wanita sehingga berdampak pada perbedaan kedudukan/stratifikasi pria dan wanita dimasyarakat menjadi sederajat.


Opini                     :
Semestinya hal semacam ini tidak perlu terjadi karena kita bisa dengan bijak menghadapi persoalan seperti ini, sebagai generasi tua semestinya bisa sedikit menerima/mengikuti perkembangan zaman asal sesuai dengan norma yang ada di negara kita ini, dan sebagai generasi muda, kita tidak bisa mengikuti budaya luar yang tabu di negara kita ini.


4. Menjelaskan keterkaitan penduduk, masyarakat, kebudayaan.
Materi                  :
HUBUNGAN MANUSIA (PENDUDUK)DENGAN KEBUDAYAAN
pada akhirnya terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang memberi gambaran bahwa hanya manusia saja yang mampu berkebudayaan/menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya tak ada ebudayaan tanpa manusia.
HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN KEBUDAYAAN
- Masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan manusia karena hanya manusia yang hidup bermasyarakat.
- dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan
- manusia , masyarakat dan kebudayaan merupakan kesatuan uth karena dari 3 unsur inilah kehiduap sosial berlangsung
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id


Study Kasus        :
Penduduk dari daerah sorong pindah ke jakarta, secara tidak sengaja pasti banyak perubahan kebiasaan/kebudayaan karena dia sudah menjadi masyarakat jakarta (betawi), mulai dari cara berbicara, bergaul, dan mungkin sampai berpakaian.

Opini                     :
Di Indonesia, banyak sekali suku dan pastinya berbagai macam juga kebudayaannya, dengan berpindah nya tempat seseorang/penduduk dari daerah satu ke daerah lainnya, maka dengan berjalannya waktu bisa berubah suatu kebudayaan seseorang/penduduk tersebut. Kelebihannya dari setiap penduduk yg berpindah-pindah daerah tempat tinggal bisa banyak mengenal kebudayaan/saling bertukar pengetahuan kebudaayaan di Indonesia.

Tidak ada komentar: